Ikuti Kami di
Senin - Jumat (08.00 - 17.00 WIB) Sabtu (08.00 - 15.00 WIB)
official@lemkra.co.id
Artikel Lemkra | Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia Akhir-Akhir Ini: Penyebab dan Solusi dengan Heat Reflective

Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia Akhir-Akhir Ini: Penyebab dan Solusi dengan Heat Reflective

Dalam beberapa waktu terakhir, banyak wilayah di Indonesia mengalami cuaca panas yang cukup ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa sebanyak 63,66% Zona Musim di Indonesia akan memasuki periode Musim Kemarau pada bulan Mei hingga Agustus 2024. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan bahwa cuaca panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas atau heatwave. Berdasarkan karakteristik dan indikator statistik pengamatan cuaca yang dilakukan BMKG, fenomena cuaca panas tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai gelombang panas.

Fenomena Cuaca Panas di Indonesia

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa meskipun gelombang panas sedang melanda berbagai negara Asia, seperti Thailand yang mengalami suhu maksimum mencapai 52°C dan Kamboja yang mencatat suhu tertinggi dalam 170 tahun terakhir sebesar 43°C, kondisi di Indonesia berbeda. Di Indonesia, cuaca panas yang terjadi adalah akibat dari pemanasan permukaan sebagai dampak berkurangnya pembentukan awan dan curah hujan. Hal ini menyebabkan kondisi "gerah" yang dirasakan masyarakat Indonesia, terutama pada periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Kombinasi antara pemanasan permukaan dan kelembaban yang masih relatif tinggi pada periode peralihan ini menjadi penyebab utama cuaca panas yang dirasakan.

Dampak Cuaca Panas

Cuaca panas ekstrem ini membawa berbagai dampak negatif bagi masyarakat, termasuk risiko kesehatan seperti dehidrasi, heatstroke, dan penyakit terkait panas lainnya. Selain itu, kebutuhan energi meningkat karena penggunaan pendingin udara yang lebih intensif, yang pada akhirnya membebani sistem kelistrikan dan meningkatkan biaya energi bagi rumah tangga dan bisnis.

Solusi Mengurangi Cuaca Panas dengan Lemkra Heat Reflective

Salah satu solusi efektif untuk mengurangi panas yang masuk ke dalam rumah adalah dengan menggunakan coating atap khusus yang dapat memantulkan panas matahari. Heat Reflective adalah produk inovatif dari Lemkra yang dirancang untuk memantulkan 85% sinar UV dan mengurangi suhu panas karena atap metal.

img
img

Berikut adalah beberapa manfaat Heat Reflective:

Manfaat Lemkra Heat Reflective

  1. Mengurangi Suhu Dalam Ruangan: Heat Reflective mampu memantulkan hingga 85% sinar UV, sehingga mengurangi jumlah panas yang diserap oleh atap dan menurunkan suhu di dalam ruangan secara signifikan.
  2. Menghemat Energi: Dengan menurunkan suhu dalam ruangan, kebutuhan akan pendingin udara berkurang, yang berarti penghematan energi dan biaya listrik.
  3. Memperpanjang Umur Atap: Coating ini juga melindungi atap dari kerusakan akibat sinar UV, sehingga memperpanjang umur atap dan mengurangi biaya perawatan jangka panjang.
  4. Waterproofing dan Anti Bocor: Selain dapat mengurangi suhu dalam ruangan, Heat Reflective dapat mencegah bocor dan bersifat waterproofing. Sangat cocok untuk pemakaian Spandek, Zincallume, Galvalum dan Asbes.

 

Cuaca panas ekstrem yang melanda banyak wilayah di Indonesia saat ini disebabkan oleh pemanasan permukaan dan berkurangnya curah hujan, menurut laporan BMKG 2024 dipengaruhi oleh fenomena El Niño dan perubahan iklim global. kondisi ini berdampak signifikan pada kesehatan, dan konsumsi energi. Untuk mengatasi suhu panas dalam ruangan, penggunaan produk seperti Heat Reflective dapat menjadi solusi efektif. Selain mengurangi panas, produk ini juga membantu menghemat energi dan memperpanjang umur atap. Dengan langkah-langkah ini, masyarakat dapat lebih nyaman dan terlindungi menghadapi cuaca panas yang ekstrem.




Percayakan Kualitas Pada Lemkra

Build It Right!